Kebersihan-Kesehatan Toilet Sekolah




Toilet sekolah di DKI Jakarta jumlahnya masih belum sebanding dengan jumlah siswa. Perbandingan idealnya, ada satu toilet untuk tiap 25 siswa SD, satu toilet untuk tiap 50 siswa SMP, dan perbandingan yang lebih banyak lagi untuk sarana pendidikan jenjang berikutnya. Di samping jumlahnya yang memang kurang, kondisi tersebut terjadi salah satunya akibat alih fungsi toilet.

Kondisi toilet sekolah di Indonesia secara umum masih jauh dari ideal. Gambaran yang sama tampak dominan pula di Ibu Kota. "90 persen sekolah tidak mempunyai toilet yang layak," ucap Ketua Umum Asosiasi Toilet Indonesia, Naning Adiwoso, dalam konferensi pers Gerakan Toilet Higienis 2014 yang digelar Domestos pada akhir November (18/11) lalu di Jakarta.

Selain itu, masih banyak sekolah yang tidak menyediakan tempat cuci tangan di toiletnya. Ketersediaan air untuk membasuh dan menyiram toilet serta bau tak sedap juga menjadi masalah umum di sekolah. "Toilet sekolah pun kerap tak memiliki tempat sampah tertutup yang cukup," ujar Naning yang telah meninjau lebih dari 100 sekolah di Ibu Kota.

Secara desain, toilet sekolah semestinya dirancang sesuai dengan usia pemakainya. Toilet cubicle jakarta untuk anak usia sampai lima tahun sebaiknya bercat warna cerah, memiliki ventilasi yang cukup, mempunyai wastafel dengan ketinggian yang pas, dan tanpa kunci pintu. Anak usia delapan sampai 11 tahun memerlukan gambar-gambar panduan menjaga kebersihan untuk mengingatkannya tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Selanjutnya, untuk anak-anak di atas usia 11 tahun, privasinya harus terjaga dengan adanya pembatas antara toilet laki-laki dan perempuan. Tempat pembuangan pembalut juga mesti tersedia.

Toilet yang higienis mesti terjamin bersih, aman, dan kering. Kenyataannya, toilet sekolah sering kali kurang ventilasi dan cahaya sehingga lembab dan jamur mudah tumbuh subur di dalamnya. Lantai toilet sekolah pun banyak yang kemiringannya kurang pas. Alhasil, toilet menjadi becek.

Toilet sekolah bahkan kerap tidak dilengkapi peralatan dan pembersih yang memadai. Toilet sekolah harus mempunyai petugas kebersihan khusus yang mengerti cara membersihkan toilet yang benar. Petugas harus membersihkan toilet setelah tiga orang memakainya.

Toilet siswa sebaiknya berdekatan dengan toilet guru untuk menghindari terjadinya vandalisme oleh siswa. Menciptakan toilet higienis butuh komitmen dari semua pihak, baik pemerintah, sekolah, orang tua, maupun siswa sebagai pengguna toilet.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The public toilets in Indonesia in general

Kipas Plafon Menggunakan Heater Akan Lebih Hemat Energi

Toilet Latihan untuk Anak Laki-laki